Selasa, 12 Juni 2012

MADANIA

TEORI SEKOLAH MADANIA Disusun Oleh : INDAH WAHYUNINGSIH G000100157 JURUSAN TARBIYAH / FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN Dunia pendidikan yang sekarang mempunyai multifungsi mengharuskan para aktivis pendidikan untuk lebih kreatif, progresif dan inofatif dalam melahirkan dan membentuk sekolahan- sekolahan yang mampu digunakan dalamberbagai aspek dan memiliki fungsi yang tidak hanya sebagai tempat pembelajaran dengan hasil akhir adalah perolehan ijazah. Akan tetapi mampu difungsikan untuk menatap masa depan yang berkemajuan, terkhusus pada abad 21 ini. Lahir sebagai pelopor nasional plus sekolah di Indonesia yang memberikan layanan pendidikan yang komprehensif, yang terdiri dari pikiran, hati, dan jiwa, Madania sekolah yang dapat menembus berbagai aspek pendidikan serta mampu memberikan banyak fungsi menjadi salah satu jawaban lembaga pendidikan yang dibutuhkan generasi sekarang. Sehingga sampai saat ini terus berkembang inovasi dalam kurikulum pendidikan, cara mengajar, dan berbagai infrastruktur pendidikan. Akibatnya, kualitas lulusan selalu menjadi depan, tidak hanya dalam hal prestasi akademik, tetapi juga terkait dengan optimalisasi bakat dan karakter sebagai pemimpin Indonesia masa depan. Alumni SMA Madania sekarang belajar di universitas terkemuka di Indonesia dan luar negeri. Agar lebih jelaspembaca mengenal sekolah berkualitas ini, perlu disimak bahasan teori pada bab selanjutnya. BAB II PEMBAHASAN A. Sekilas tentang Madania 1. Visi dan Misi visi: Sebuah Sekolah Indonesia Sejati untuk Generasi Pemimpin misi: Mendidik Kesadaran adanya kuasa Allah, aktualisasi Standar Kelas Dunia, Hidup dengan Karakter Mulia, dan Menghormati Nilai Bahasa serta budaya Indonesia. Nilai: Kebenaran, Inklusif, Integritas, Peduli 2. Kurikulum Kurikulum sekolah: Sebagai sekolah nasional, kurikulum Madania didasarkan pada Kurikulum Nasional. Kurikulum diperkaya dengan nilai-nilai Indonesia dan kurikulum dari negara lain, dan diterapkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran terbaru. Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum Madania menjadi sarana bagi siswa untuk belajar dan menjadi anggota sipil (madani) masyarakat tersirat dalam Visi dan Misi Madania. Jika ditampilkan dalam bagan lingkaran, kurikulum tersebut menjadi tiga bagian yaitu nasional, internasional dan other(yang diambil dari daerah maupun Negara lain). Dalam setiap proses pembelajaran, siswa diberi kesempatan luas untuk berpartisipasi secara aktif, belajar secara mandiri, mengembangkan kreativitas, dan memiliki kesempatan untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Program Pendidikan Karakter: Karakter subjek Pendidikan dijadwalkan secara teratur dan terpadu untuk semua mata pelajaran dan kegiatan kelas sehari-hari. Ini bertujuan untuk menanam dalam nilai-nilai. Penilaian ini mencakup konsep penguasaan, praktek sehari-hari, dan usaha siswa. Dalam rangka menjaring penilaian holistik, evaluasi praktis dilakukan oleh guru di sekolah dan oleh orang tua / penjaga di rumah. Diharapkan bahwa dalam semua kegiatan belajar, para siswa diberikan kesempatan yang luas untuk berpartisipasi secara aktif, belajar secara mandiri, mengembangkan kreativitas, dan memiliki kesempatan untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Orang tua diundang untuk mengisi format evaluasi tentang perilaku siswa di rumah. Evaluasi praktis dilakukan oleh guru dalam hal ini orang tua tidak berpartisipasi di rumah. 3. Fasilitas, Guru dan Staff • Fasilitas sekolah berperan penting dalam menentukan keberhasilan program pengajaran. Adapun fasilitaf Madania sebagai berikut : Ruang kelas untuk belajar; Agama kamar (Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, Jehova); Belajar Fakultas Dukungan; Layanan Mahasiswa; Laboratorium (Ilmu Pengetahuan dan komputer); Memasak; Perpustakaan; Penilaian Global Sertifikat university Center Audio visual; Musik dan Seni (seni, band, vokal, biola, ansambel tradisional, teater); Sport bidang (basket, sepak bola, bisbol, dan menangkap kotak); Kolam renang dan tribun; Multi Purpose Hall; pembibitan; Taman bermain; Mahasiswa Locker; Kepala ruangan; Penelitian & Pengembangan; Kepala 1-6, 7-9, 10-12 dan kamar; Administrasi (Keuangan, Mahasiswa Administrasi, Personalia Dept, dan ICT); Guru kamar; Induk Guru Asosiasi ruang; Stockroom; kantin; Ruang pertemuan. • Guru dan Staf Sebagai masyarakat belajar, semua pihak terkait untuk pendidikan di Madania harus memiliki visi dan komitmen untuk menciptakan budaya sekolah edukatif dan menghormati profesi masing-masing. Apapun jenis dan pekerjaan yang harus dilakukan, semua guru dan staf harus memiliki kompetensi dan tanggung jawab untuk mendukung keberhasilan siswa. Karena semua proses belajar akan selalu melibatkan banyak pihak, kemitraan, interdependensi, dan proses sinergi harus dijaga dan ditingkatkan. Semua orang adalah guru dan siswa pada saat yang sama karena pendidikan adalah agenda hidup tidak pernah berakhir dan semua orang harus rendah hati dan menghormati perbedaan dan keunggulan orang lain. Kita harus dapat belajar dari pengalaman seseorang; kelebihan dan kekurangan, keberhasilan dan kegagalan. Dengan demikian, Madania Pendidikan menyajikan program-program seperti dialog, pelatihan refleksi, dan. Kehadiran, partisipasi, dan saran dari ahli sangat dihargai untuk mengembangkan kualitas Madania Pendidikan. B. Program Pendidikan Madania Madania adalah sekolah bahasa Indonesia, yang menghargai perbedaan agama dan pemikiran, dan menghormati individu dengan kebutuhan pembelajaran yang beragam sesuai dengan beragam kebutuhan dan kemampuan mereka. Madania memberikan kekayaan pengalaman belajar dalam suasana yang menghormati kearifan spiritualitas Indonesia, tradisi, kebajikan, seni, budaya dan sejarah bangsa, dan standar internasional, yang didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas, program pembelajaran dan fasilitas. Didirikan pada tahun 1996, dan profesional dikelola oleh Yayasan Pendidikan Madania Indonesia (YPMI) yang memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun sebagai penyedia pendidikan di Indonesia. Madania mendidik siswa untuk menjadi pembelajar seumur hidup dan memiliki motivasi diri yang tinggi, untuk menjadi percaya diri, mandiri, berpikir ke depan dan memiliki kesadaran sosial yang lebih besar. Guru Madania yang mendidik dari hati, yang berarti mereka tidak hanya pandai mengajar, tapi juga mampu membimbing, melatih, dan langsung dengan perhatian dan kasih sayang. Lingkungan belajar sekolah sangat dinamis, mendukung dan menantang dan sangat kondusif bagi siswa untuk tumbuh menjadi manusia unggul. Adapun jenjang pendidikan Madania yaitu : 1. sekolah dasar Kegiatan belajar mengajar pada tingkat ini disampaikan dalam bahasa Inggris kecuali untuk Pendidikan Agama, Pendidikan Karakter, Bahasa Indonesia, Olahraga, dan Seni. Sains dan studi sosial pelajaran untuk kelas 1 dan 2 yang diintegrasikan ke dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Mulai kelas, ilmu pengetahuan dan sosial ketiga studi mata pelajaran yang disampaikan sebagian dalam bahasa Inggris dan sebagian dalam bahasa Indonesia. Diharapkan siswa dapat memahami konsep-konsep yang sangat baik dan tahu istilah ilmiah dalam dua bahasa, tambahan untuk mempersiapkan siswa untuk mengikuti ilmu pengetahuan dan sosial studi pelajaran di kelas 7-12 yang disampaikan dalam bahasa Inggris. Tes harian, ujian tengah semester, dan akhir ujian semester disampaikan dalam bahasa Indonesia. Khusus untuk kelas enam, mereka diberi pembelajaran tambahan dalam bahasa Indonesia dalam persiapan untuk ujian akhir. Kelas 6 siswa diberi tes Internasional. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka dengan menggunakan tes internationaly standar. Hasil tes internasional juga digunakan sebagai evaluasi program sekolah. Mata pelajaran saat ini diuji adalah bahasa Inggris dan Matematika yang dilakukan oleh University of New South Wales. Pada akhir tahun ajaran, siswa di kelas 6 akan mengikuti Ujian Akhir. Pelaksanaan Ujian Akhir ini akan disesuaikan dengan kebijakan Departemen Pendidikan setempat dan akan diinformasikan setelah sekolah telah menerima hasil dari Departemen Pendidikan. Bahan diuji dalam ujian meliputi pelajaran dari kelas 4, 5, dan 6. Pengawas dari sekolah lain mengawasi ujian akhir. Bahan Sunda yang terintegrasi dengan Ilmu Sosial dalam budaya Sunda. Kerajinan dan bahan Seni diintegrasikan ke dalam MAT (Musik, Seni, dan Teater). Persiapan ujian akhir adalah melalui review materi, kuis, latihan pertanyaan, dan pengadilan biasa. Setiap siswa memiliki satu bindex disimpan di sekolah dan membawa pulang dua kali seminggu. Bindex ini berisi lembar kerja, handout, kuis, dan tugas lainnya yang diajukan oleh siswa. Sebuah kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua dalam memotivasi murid akan mendukung keberhasilan pelaksanaan Ujian Akhir. Untuk siswa dengan kebutuhan khusus yang akan mengikuti Ujian Akhir, pelaksanaannya akan didasarkan pada hasil diskusi dengan orang tua dengan mempertimbangkan kesiapan siswa. 2. sekolah menengah Kegiatan belajar mengajar pada tingkat ini menggunakan sistem moving class, dimana siswa berpindah dari satu kamar ke kamar lain sesuai dengan jadwal mereka. Sistem ini bertujuan untuk melatih siswa untuk menjadi pembelajar yang disiplin dan mandiri. Khusus untuk kelas sembilan dan dua belas, yang diberi tambahan kuantitas pembelajaran dalam bahasa Indonesia dalam persiapan untuk ujian akhir. Pada awal tahun ajaran, sekolah menetapkan kriteria minimum untuk kelengkapan (KKM). KKM adalah tingkat pencapaian kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa per mata kuliah. Nilai siswa dihitung dengan memperhatikan nilai ulangan harian, Tes Semester Tengah, Akhir Tes Semester, tugas, dan komponen penilaian lainnya. Siswa yang belum mencapai KKM yang dikatakan belum selesai kompetensi mereka. Remedial dan re-tes diberikan kepada siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM untuk setiap subyek. Remedials dieksekusi secara berkelanjutan di semester. Tes ulang dilakukan setelah siswa telah menghadiri remedials. Bagi mereka yang tidak menggunakan kartu kurikulum tingkat laporan, perbaikan dan re-tes diberikan kepada siswa yang memiliki kurang dari 6 dalam setiap subjek dari ulangan harian, Tes Semester Tengah, Akhir Tes Semester, tugas, dan semua penilaian komponen. Lulusan Madania tersebar di perguruan tinggi negeri dan internasional. 60% diterima di Perguruan Tinggi Negeri: UI, ITB, UGM, Unpad, UIN, dan IPB. Sisanya melanjutkan studi mereka di University of Wellington (Selandia Baru), Harvard University (AS), University of Massachusetts (AS), Universitas Nasional Australia, Universitas Sydney, Monash University, Coventry University (Inggris), NUS (Singapura), Manajemen Swiss Hotel School, Victoria University, Nanyang Academy of Fine Arts (Singapura), Universitas Loyola (Chicago), dan RMIT (Australia). Setiap siswa memiliki / nya kelas dasar nya masing-masing. Seorang guru kelas dasar memandu setiap kelas dasar. Dasar guru kelas memberikan bimbingan langsung dan berkomunikasi secara intensif dengan siswa di setiap kelas selama 10 menit setiap hari dalam waktu kelas dasar. Dasar guru kelas juga membantu siswa untuk mengatasi masalah. Semua siswa harus mengikuti waktu kelas dasar. Selain mengisi daftar kehadiran, kelas dasar juga waktu untuk berkomunikasi informasi ke dan dari sekolah dan memberikan semangat yang positif kepada siswa. 3. Dukungan Pendidikan Dukungan Pendidikan adalah departemen yang mendukung kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dalam kemitraan dengan dewan pendidikan yang meliputi: 1. Kebutuhan Pendidikan Khusus Unit (SEN-U) & Kejuruan Satuan Pendidikan Kebutuhan Khusus (SEN-U) adalah sebuah departemen yang membantu proses adaptasi mahasiswa Kebutuhan Khusus untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. 2. Layanan Mahasiswa Student Services meliputi Sumber Daya Konseling Perpustakaan, dan Learning Center, dan Sekolah Bisnis Kesehatan / UKS (Clinic) 3. Ekskul & Pengabdian Masyarakat a. Excul Tujuan dari kegiatan excul adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa Madania dalam menemukan dan mengembangkan bakat dan minat. Sekolah menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. 'Siswa ekstrakurikuler pilihan ini berlaku selama satu tahun ajaran, sehingga siswa dapat mengeksplorasi aktivitas / nya pilihannya. Orang tua diharapkan untuk membimbing siswa dalam menentukan pilihan ekstrakurikuler. b. Pelayanan Masyarakat Untuk menanamkan kepekaan sosial mahasiswa terhadap kondisi masyarakat sekitar mereka, Madania memiliki program Pengabdian Masyarakat khusus. 4. Pembangunan Guru Inggris Kemampuan bahasa Inggris dari Madania guru sangat penting. Sekolah ini memiliki program pengayaan bahasa Inggris dan melakukan evaluasi berkala tentang kemampuan guru bahasa Inggris baik di dalam dan di luar kelas baik secara lisan atau tertulis. Selain itu program pendidikan lainnya yang ada pada Madania berupa: • Musik Seni & Teater (seni kerajinan, Drama teater, keyboard, pita, Vokal, Biola, Ensambel, Musik Tradisional, dan Gitar) • pendidikan jasmani Dalam pelajaran olahraga, siswa diharapkan untuk berlatih sportif, mengembangkan potensi mereka di bidang olahraga dan tentu saja untuk mendukung kesehatan. Selain dari pelajaran olahraga, siswa juga belajar tentang kesehatan, di mana mereka akan belajar bagaimana menjaga kesehatan mereka, belajar tentang gizi, pendidikan seks, pencegahan narkoba, dll • Pendidikan agama Pelajaran agama tidak hanya menghafal ayat-ayat tapi lebih dari itu, siswa harus mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran ini diberikan dalam bahasa Indonesia. Sekolah Madania saat ini menampung pelajaran agama sesuai dengan agama yang dianut oleh semua siswa, termasuk Islam, Kristen, Katolik, Saksi-Saksi Yehuwa `s, Budha, dan Hindu. • Student Residence Madania Student Residence (MSR) adalah perumahan yang dihuni oleh siswa Madania, yang dirancang secara alami, penuh keakraban dan disiplin, dengan mempertimbangkan aspek psikologis anak remaja. Fasilitasnya berupa rumah, klinik kesehatan, kebugaran, keamanan 24 jam, binatu, catering, fitness, informasi dan kantin pusat pelayanan. C. Aktivitas Madania • Dewan Mahasiswa Dewan Mahasiswa adalah organisasi dimana siswa belajar tentang kepemimpinan, pendapat, dan membantu mengatur acara sekolah. Organisasi ini dibentuk untuk kepentingan bersama, baik untuk siswa dan guru. • Majelis Majelis adalah sebuah organisasi bagi semua siswa untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka dan menunjukkan potensi yang mereka miliki. Untuk kelas 1-6, perakitan memegang per tingkat kelas seminggu sekali. Untuk nilai 7-12, tema perakitan ini terkait dengan program pembelajaran yang sedang berlangsung dan diadakan sekali semester. Selain program perakitan di atas, Seni Musik Program Teater juga memegang perakitan pada akhir semester dalam bentuk konser rumah. • Magang (Magang) Untuk memberikan wawasan dan pengalaman tentang dunia kerja, siswa Madania Menengah Tinggi juga diminta untuk berpartisipasi dalam magang di beberapa kasus selama 10 hari kerja ketika siswa berada di kelas 11. Siswa, dipandu oleh guru, harus menulis laporan dan mempresentasikannya. • Universitas-Bimbingan Karir dan Tes Internasional Salah satu bagian penting dari pengembangan yang lebih tinggi siswa Sekolah Menengah adalah proses memutuskan apa yang harus dilakukan setelah lulus SMA. Sebuah program konseling ini disediakan oleh sekolah, yang meliputi pendampingan dan bimbingan pada pemilihan jurusan dan karier yang akan bidangnya masing-masing setelah SMA. Konselor akan bekerja sama dengan siswa dan orang tua siswa untuk membantu merencanakan dan melihat realisasinya. Sekolah akan mencoba untuk menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga penyelenggara pengujian internasional untuk memberikan akses bagi siswa untuk mengikuti, yang akan membantu proses pendaftaran ke perguruan tinggi, khususnya terhadap universitas internasional. Rincian lebih lanjut tentang ini akan dimuat dalam sebuah buku panduan yang terpisah, yang akan dibagikan kepada setiap siswa. dll D. Output dari Madania Banyak hal yang akan diperoleh setelah mengikuti jenjang pendidikan sekolah Madania, diantaranya yaitu : • Dapat meneruskan studi di perguruan tinggi yang berkualitas yang berada di dalam maupun luar negeri • Potensi intelektual dan kretifitas dapat diperoleh secara optimal • Adapun aspek ilmu pengetahuan dan wawasan yang menyeluruh sebagai hasil pembelajaran baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstakurikuler memudahkan alumni mendapatkan pekerjaan. • Dan pastinya sekolah yang layak buat pemimpin-pemimpin berkualitas selanjutnya. BAB III KESIMPULAN Indoneia sebagai Negara yang kaya akan jumlah penduduk serta minimnya pengoptimalan pendidikan membutuhkan pemimpin-pemimpin yang layak memimpin Indonesia selanjutnya. MADANIA; Indonesian Schoole with world class standart yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam menuntut ilmu agar terwujudnya Indonesia yang berkemajua DAFTAR PUSTA http://www.madania.net/other.php?grup=testimonial&id=86&idx=82 ( Di lihat dan kerjakan pada : selasa, 12 Juni 2012, pukul 16.30-selesai)

Rabu, 26 Oktober 2011

nulis yuk!!!!

kaku rasanya jari jemari ini untuk mengetik. mencoba merangkai kalimat menjadi sepenggal tulisan yang hidup dan bermakna. hmmmm..... mungkinkah aku masih mampu ea melakukannya ea???

tulisan..... sebuah media paling nyaman untuk mengekplorasi kata hati. media yang mampu beremosi tapi tanpa harus bercapek2 fisik. serta sarana yang mampu mengungkapkan reaksi tanpa harus orasi.

meskipun diawal terasa susah,banyak salah dan kesulitan merangkai kata menjadi kalimat yang sesuai kaidah idealnya tapi perlu difahami bahwa ada taste unik dari menulis. yaitu..."kemenganan".
menang dari kenervousan krn tidak harus bertemu dengan obyek yang ditujukan atopun dari memperlihatkan wujud asli
menang dari memperdayakan hati dan fikir
serta menang karena mampu membuat sejarah yang dapat diabadikan.

kadang ada beberapa tipikal manusia yang kurang mampu mengungkapkan keinginan hati secara langsung lewat lisan, entah alasanya apa tapi menurutku itu sebuah problem yang gak enak banget. jika sebuah keinginan gak mampu diekplorasikan yang muncul hanyalah tekanan batin dan kekecewaan yang gak akan pernah dipahami orang lain. dari sini, tulisanlah sebagai solusi agar apa yang terkehendak di hati dapat dipenuhi.
so, let's write!!!!
_anindah_

Minggu, 30 Januari 2011

Bismillahirahmani Rahim...

Jika hati itu adalah ruang
Maka ku harap hanya pemilikNya yang menempatinya

Jika hati adalah bejana
Maka ku harap rahmatlah yang mengisinya

Jika hati itu adalah selembar kertas
Maka Ku harap Kesucianlah yang menjaganya dari noda

Jika hati itu harus mendapati fitrahnya
Maka biarlah mengalir dengan keridhaanNya

Jika fitrah itu merindukan balasnya
Maka biarlah hanya dia yang berhak sajalah yang kelak membalasnya

Jika fitrah itu kehilangan dalam waktu
Maka cukuplah dia yang ku tunggu demi mengurangi kesia-siaanku dalam meleburkan potensi keindahan fitrah ini kepada yang belum berhak membalasnya

Jika fitrah itu tak mampu bersemi dalam ridhaNya
Ku berharap Semoga Rabb sampaikan fitrah itu kepada keridhaanNya

Jika fitrah itu dalam keraguan
Maka kuberharap Rabb menyegerakan mempertemuanku dengannya

Jika fitrah itu menghendaki kesucian
Maka cukup kesucianlah yang berhak menyelimutinya

Jika fitrah adalah cinta
Maka ku berharap Cinta itu lahir dalam dekapan kesucian akan sebuah Keridhaan
Menjadikan sang hati mendekat kepada Pemiliknya yang Maha Suci
Mengharap Keberkahan datang untuk meriasi fitrah ini dengan kesucian

Jika fitrah ini harus mencintai
Maka fitrah ini akan belajar untuk mencintai dia yang berhak merengkuh cinta itu dihatinya kelak
Entah kepada siapa, namun Fitrahku kepadanya lebih dahulu hadir dari perkenalanku dengannya

Namun, dalam masa penantian ini membuatku bertanya tentangnya
Tetapi, Cinta ini lebih dulu terarah kepadanya sebelum suara dan hadirnya sampai kepada penginderaan
Cinta ini telah datang mendahului waktu yang akan mempertemukan aku dengannya
Aku telah belajar mencintainya mulai saat ini, walaupun aku belum pernah mengenalnya
Sehingga Cintaku tak sia-sia karena pasti terbalas kepada dia yang berhak membalasnya...
-
Seseorang yang merindukan akan kehadiran seseorang yang akan menjadi pendamping dunia dan akhiratnya kelak, tak akan pernah rela membiarkan pasangannya itu bermaksiat kepada Rabbnya walaupun dia belum pernah meminangnya
Jaga selalu kesucianmu, karena kesucian itu akan sampai kepada hati yang berhak membalasnya
Berharaplah kesucian kepadaNya Yang Maha Suci. Semoga Dia memberikan engkau dan pasanganmu Kesucian
Ingatlah bahwa: Laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik

Keep Istiqomah dalam kebaikan

*Salam Cintaku Kepada Kalian Semua Karena Kecintaanku kepada Rabb*

Semoga Alah memaafkan aku ketika aku bersalah
Allahuma Amiin

--end---

Rabu, 26 Januari 2011

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN SOLUSINYA

PENDAHULUAN
Salah satu prasarat untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera adalah lebih di tentukan oleh sejauh mana kuwalitas sumber daya masyarakatnya. Kwalitas suatu bangsa sangat di tentukan oleh peran serta mutu pendidikan yang di pergunakan oleh bangsa tersebut. Masyarakat yang berperadaban adalah masyarakat yang berpendidikan. Dalam hal ini Muhammad Naquib al-Attas dalam konsep pendidikan Islam mengatakan, menurutnya pendidikan islam itu lebih tepat diistilahkan dengan ta’dib di bandingkan dengan istilah tarbiyah atau ta’lim, sebab dengan konsep ta’dib , pendidikan akan memberikan adabatau kebudayaan.[1] Gambaran serupa juga di kemukakan oleh seorang pendidik besar Perancis yang hidup pada sekitar abad ke-19dalam sebuah buku yang terkenal “Aqeuitient Superiorite de Anglo Saxons” (Superiornya bangsa Inggris) yang terbit tahun 1897, dalam salah satu bab terpentingnya berjudul “New Education” menyatakan: Kalau kita hendak menyimpulkan jawaban tentang persoalan masyarakat dalam suatu patah kata, maka kata itu ialah “Pendidikan”.[2] Dan sesungguhnya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat adalah bertujuan supaya membiasakan diri untuk mengantisipasi setiap peristiwa baru di dunia ini, agar manusia mampu berjuang dengan tenaganya sendiri.Menyadari beratnya tantangan perkembangan zaman ke depan ,  sistem pendidikan yang ada sekarang ini haruslah mampu menyesuaiakan diri dengan koindisi riil  dan mampu menjawab berbagai problematika yang ada di dalamnya. Problematika kehidupan yang semakin berat inilah yang menjadi beban utama pendidikan saat ini. Melalui penulisan makalah singkat ini, penulis ingin  mengungkap tentang problematika pendidikan di maksud  sekaligus mencoba mencari solusi pemecahannya.
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
Problematika adalah berasal dari akar kata bahasa Inggris “problem” artinya, soal, masalah atau teka-teki. Juga berarti problematic , yaitu ketidak tentuan.[3]
Tentang pendidikan banyak definisi yang berbagai macam, namun secara umum ada yang mendefinisikan bahwa ; pendidikan adalah suatu hasil peradaban sebuah bangsa yang dikembangkan atas dasar suatu pandangan hidup bangsa itu sendiri, sebagai suatu pengalaman yang memberikan pengertian, pandangan, dan penyesuaian bagi seseorang yang menyebabkan mereka berkembang.[4] Definisi pendidikan secara lebih khusus sebagaimana di kemukakan oleh Ali Saifullah,  bahwa pendidikan ialah suatu proses pertumbuhan di dalam mana seorang individu di bantu mengembangkan daya-daya kemampuannya, bakatnya, kecakapannya dan minatnya.[5]Sehingga dapat di simpulkan disini bahwa pendidikan adalah, suatu usaha sadar dalam rangka menanamkan daya-daya kemampuan , baik yang berhubungan dengan pengalaman kognitif ( daya pengetahuan), affektif ( aspek sikap) maupun psikomotorik ( aspek ketrampilan) yang dimiliki oleh  seorang individu.
Adapun yang dimaksud dengan problematika pendidikan adalah, persoalan-persoalan atau permasalahan-permasalahan yang di hadapi oleh dunia pendidikan. Persoalan-persoalan pendidikan tersebut menurut Burlian Somad secara garis besar meliputi hal sebagai berikut : Adanya ketidak jelasan tujuan pendidikan, ketidak serasian kurikulum, ketiadaan tenaga pendidik yang tepat dan cakap, adanya pengukuran yang salah ukur serta terjadi kekaburan terhadap landasan tingkat-tingkat pendidikan.[6]
Ketidak Jelasan Tujuan Pendidikan
Dalam undang-undang nomor 4 tahun l950, telah di sebutkan secara jelas tentang tujuan pendidikan dan pengajaran yang pada intinya, ialah untuk membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air berdasarkan pancasila dan kebudayaan kebangsaan Indonesia dan seterusnya….[7] Namun dalam kenyataan yang terjadi terhadap tujuan pendidikan yang begitu ideal tersebut belum mampu menghasilakn  manusia-manusia sebagaimana yang dimaksud dalam tumpukan kata-kata dalam rumusan tujuan pendidikan  yang ada, bahkan terjadi sebaliknya , yakni terjadi kemerosotan moral, kehidupan yang kurang demokratis, terjadi kekacauan akibat konflik di masyarakat dan lain lain, hal ini merupakan suatu indikasi bahwa tujuan pendidikan selama ini belum dikatakan berhasil, mungkin disebabkan adanya ketidak jelasan atau kekaburan dalam memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya.
Ketidak Serasian Kurikulum
Kebanyakan kurikulum yang dipergunakan di sekolah-sekolah masih berisi tentang mata pelajaran-mata pelajaran yang beraneka ragam , sejumlah jam-jam pelajaran dan nama-nama buku pegangan untuk setiap mata pelajaran.
Sehingga pengajaran yang berlangsung kebanyakan menanamkan teori-teori pengetahuan melulu, akibatnya para lulusan yang di hasilkan kurang siap pakai bahkan miskin ketrampilan  dan tidak mempunyai kemampuan untuk berproduktifitas di tengah-tengah masyarakatnya, karena muatan kurikulum yang di terima di sekolah-sekolah memang tidak di persiapkan untuk menjadikan lulusan dari peserta didik untuk dapat mandiri dimasyarakatnya.
Ketiadaan Tenaga Pendidik Yang Tepat dan Cakap.
Masih banyak di jumpainya suatu slogan yang berbunyi “tak ada rotan akarpun jadi” , menunjukkan suatu gambaran betapa rendahnya kualitas tenaga kependidikan yang ada, karena harus di pegang oleh tenaga-tenaga pendidikan yang bukan dari ahlinya. Pada hal menugaskan dan mendudukkan seseorang sebagai pendidik yang tidak di bina atau dibekalinya ilmu kependidikan dan yang bukan dalam bidangnya, sangatlah menimbulkan kerugian yang sangat besar, diantaranya terjadinya pemborosan biaya, terjadinya pemerosotan mutu hasil pendidikan, lebih jauh lagi akan mempersiapkan warga masyarakat di masa mendatang dengan pribadi-pribadi yang  memiliki kualitas rendah sehingga tak mampu bersaing dalam kehidupan yang serba problematis.
Adanya Pengukuran Yang Salah Ukur.
Dalam masalah pengukuran terhadap hasil belajar yang sering di sebut dengan istilah ujian atau evaluasi, ternyata dalam prakteknya terjadi ketidak serasian antara angka-angka yang di berikan kepada anak didik sering tidak obyektif , di mana pencantuman angka-angka nilai yang begitu tinggi sama sekali tidak sepadan dengan mutu riil pemegang angka-angka nilai itu. Ketika mereka di terjunkan ke masyarakat, tidak mampu berbuat apa-apa yang setaraf dengan tingkat pendidikannya. Jelasnya tanpa adanya pengukuran yang obyektif dapat di pastikan tidak akan pernah terwujud tujuan pendidikan yang sebenarnya.
Adanya Kekaburan Landasan Tingkat-Tingkat Pendidikan.
Selama bertahun-tahun nampaknya tidak ada yang meninjau kembali tentang penjenjangan tingkat pendidikan , mulai dari tingkat dasar hingga ke tingkat perguruan tinggi.Apakah hasil penjenjangan selama ini di dasarkan atas tingkat perkembangan pisik dan psikis anak didik ataukah sekedar terjemahan saja dari tingkat-tingkat pendidikan yang dipakai umum di seluruh dunia, kalau itu masalahnya , kondisi anak didik kita jelas jauh berbeda dengan kondisi negara – negara lain didunia , sehingga mustahil apabila harus diadakan persamaan. Ataukah di dasarkan atas hasil penelitian empiris, apakah benar bahwa untuk menjadi seorang yang bercorak diri bernilai tinggi itu cukup memerlukan pembinaan selama masa waktu 17 / 24 tahun. Inilah permasalahan-permasalahan di sekitar pendidikan kita yang selama ini belum diketemukan jawabannya.
SOLUSI PEMECAHAN TERHADAP PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
Dalam menghadapi masalah ketidak jelasan tujuan pendidikan selama ini, perlu segera di rumuskan secara jelas variabel-variabel yang harus dicapai untuk masing-masing jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, dalam arti penerapan hasil secara realistis yang dapat di rasakan dampaknya di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara tidak dalam wacana pencapaian tujuan secara idialistis.
Untuk mengatasi ketidak serasian kurikulum , perlu di hilangkan kesan adanya pengindentikan sekolah hanyalah menanamkan teori-teori ilmu melulu, perlu menghilangkan kesan bahwa pendidikan itu identik dengan pengajaran, perlu meminimalisir kekeliruan langkah dalam pembuatan kurikulum yang kurang berorientasi terhadap kondisi riil pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Demikian pula dalam mengatasi ketiadaan tenaga pendidik yang berkualitas dan yang profesional, perlu merekrut sebanyak-banyaknya tenaga – tenaga dari lulusan lembaga pendidikan dengan keharusan memiliki kecakapan menguasahi ilmu-ilmu yang di perlukan bagi pembuatan standard kualitas minimal, tenaga yang menguasai ilmu-ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan menejement pendidikanyang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih maju.
Syarat lainnya yang harus ada pada diri pendidik minimal, memiliki kedewasaan berfikir, kewibawaan, kekuatan kepribadian, memiliki kedudukan sosial-ekonomi yang cukup, kekompakan sesama pendidik dalam satu team. Dan lain sebagainya.
Pengukuran dalam bidang pendidikan sangat menetukan  berkualitas atau tidaknya individu peserta didik, hal itu tergantung bagaimana alat ukur yang di pergunakan. Dalam kenyataannya masih banyak alat ukur yang di buat secara sembarangan tanpa melalui proses standardisasi, sehingga alat ukur tersebut tidak bisa diandalkan , karena tidak valid dan tidak reliabel.Oleh sebab itu perlu membuat alat ukur  yang valid dan reliabel , disertai dengan pemberian nilai-nilai angka seobyektif mungkin tanpa terpengaruh oleh subyektifitas dan rekayasa, hanya dengan cara pengukuran seperti inilah yang dapat menjamin mutu hasil pendidikan yang diharapkan.
Pada akhirnya , untuk mencari solusi terhadap penjenjangan pendidikan , haruslah di dasarkan pada apa saja yang harus di bentukkan pada anak didik , perlu melakukan perhitungan secara seksana dengan melakukan experimen yang matang untuk menemukan fakta-fakta kebenaran baru dalam rangka meninjau kembali penjenjangan tingkat pendidikan yang selama ini di pedomani.
KESIMPULAN
Dari sekian banyak uraian yang telah penulis tuangkan melalui isi makalah ini, dapatlah penulis simpulkan , hal-hal sebagai bertikut : Sesungguhnya problematika pendidikan yang ada sekarang ini lebih terletak pada ketidak jelasan tujuan yang hendak di capai, ketidak serasian kurikulum terhadap kebutuhan masyarakat, kurangnya tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional, terjadinya salah pengukuran terhadap hasil pendidikan serta masih belum jelasnya landasan yang di pergunakan untuk menetapkan jenjang-jenjang tingkat pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga keperguruan tinggi.
Solusi yang penulis tawarkan dalam mencari pemecahan masalah , adalah perlunya meninjau dan merumuskan kembali secara realistis terhadap problematika yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan kita selama ini.

[1] Lihat Muhammad Naquib al-Attas, Konsep Pendidikan Dalam Islam, Suatu Rangka pikirPembinaan Filsafat Pendidikan Islam; Terjemahan Haidar Bagir, cet. Ke-4 ( Bandung:Mizan,l992),h.7.
[2] Lihat Zainal Abidin Ahmad, Memperkembang dan Mempertahankan Pendidikan Islam di Indonesia, cet.ke-1 (Jakarta:PT.Bulan Bintang, 1970 ),h.15.
Hasta,1980),h.159.
[4] Lihat Siti Meichati, Pengantar Ilmu Pendidikan (cet.ke-11;Yogyakarta: Penerbit FIP-IKIP,1980),6.
[5] Lihat Ali Saifullah, Antara Filsafat dan Pendidikan (Surabaya-Indonesia:Usaha Nasional, tt.),h. 135.
[6] Lihat S.Wojowasito-W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia ( cet.ke-3; Bandung:Penerbit [6] Lihat Burlian Somad, Beberapa Persoalan Dalam Pendidikan Islam (Cet.ke-2; Bandung:Pt.Al-ma’arif,1978),h.101-105.
[7] Lihat Siti Meichati, Op.Cit.h.11.
Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia.
Salam …
================================================

Kamis, 30 Desember 2010

geostrategi

ISI DAN PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GEOSTRATEGI
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan didalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi Indonesia adalah merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untukmenetukan kebijakan,tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
B. LATAR BELAKANG GEOSTRATEGI / KETAHANAN NASIONAL
Sejak proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. Berbagai permasalahan yang timbul pasca kemerdekaan benar-benar mengguncang stabilitas nasional. Hal ini terbukti dengan adanya pergantian sistem politik Indonesia selama beberapa periode. Namun negara kesatuan Republik Indonesia tetap bertahan sebagai suatu bangsa dan negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat. Hal tersebut membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki rasa nasionalisme yang kuat sehingga bisa bertahan hingga kini. RI adalah negara yang menganut UUD 1945 sebagai konstitusi, sehingga kekuasaaan pemerintah tidak absolut. Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Sistem negara bersifat demokrasi Pancasila. Dengan demikian kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang didasari oleh landasan idiil pancasila, konstitusional UUD’45, dan landasan visional wawasan nusantara.
Ketahanan nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Tannas harus diwujudkan. Sehingga mulai sejak dini harus selalu dibina dan disinergikan dengan kehidupan bermasyarakatan dan bernegara. Oleh karena itu, geostrategi dibutuhkan untuk mewujudkan kondisi tersebut yang berupa konsepsi yang memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia (Konsepsi ketahanan nasional Indonesia). Ketahanan nasional diperlukan suatu bangsa agar timbul suatu kedamaian dan kestabilan dalam hidup bernegara.
Geostrategi penting karena setiap bangsa yang telah menjadi negara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional untuk menentukan kebijakan, sarana dan sasaran perwujudan kepentingan dan tujuan nasional melalui pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya dan hankam
• Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa Indonesia dalam memanfaatkan wilayah negara kesatuan RI sebagai ruang hidup nasional guna merancang arahan tentang kebijakan, sarana dan sasaran pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional
• Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi Ketahanan Nasional.
C. TUJUAN KETAHANAN NASIONAL
Tujuan ketahanan nasional pada dasarnya untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (AHTG).
Jadi semakin kuat ketahanan nasional suatu bangsa semakin dapat menjamin kelangsungan hidup atau survival hidup suatu bangsa dan Negara. Oleh karena itu, sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana membangun ketahanan nasional nasional secara bottom up approach melalui pembinaan tingkat ketahanan dari mulai ketahanan nasional, ketahanan daerah, ketahanan lingkungan, ketahanan keluarga dan ketahanan pribadi.
Dengan pembangunan ketahanan nasional melalui pendekatan dari bawah maka diharapkan dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dan sekaligus pelaksanaan pembangunan di berbagai daerah.
Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) :
1. Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia.
2. Ancama dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.
D. FUNGSI KETAHANAN NASIONAL
Pertahanan dan Keamanan Negara merupakan fungsi hakiki dari sebuah Negara yang berdaulat, sehingga menjadi hak dan kewajiban seluruh elemen nasional, dan bukan semata tanggung jawab Departemen Pertahanan dan TNI saja. Hal tersebut juga menyangkut upaya Pembinaan Kemampuan Pertahanan Negara dan Pendayagunaan Sumberdaya Nasional serta pembinaan teknologi dan industri pertahanan untuk kepentingan Pertahanan.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (Sekjen Dephan) Marsdya TNI Suprihadi, S.IP, Kamis (24/4) pada acara penanda tanganan Naskah Kesepakatan Kerjasama (MOU) Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan serta Perekayasaan Industri Pertahanan untuk meningkatkan Kemampuan Pertahanan Negara, antara Departemen Pertahanan RI yang diwakili Sekjen Dephan dengan Universitas Indonesia yang diwakili Wakil Rektor IV UI Edie Toet Hendratno di ruang rapat Gedung Urip Sumoharjo Dephan.
Pada acara tersebut selain dihadiri para Pejabat Eselin I dan II dilingkungan Dephan dan UI serta undangan pejabat terkait juga diadakan paparan Kendaraan Tempur (Ranpur) Pengangkut Personil (RPP) oleh Dekan Fakultas Tehnik UI Prof. Dr. Budi Susilo. Lebih lanjut Marsdya. TNI Suprihadi, S.IP mengatakan, dengan telah di undangkannya UU no.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, maka dalam upaya Penyelenggaraan Prertahanan Negara telah mempunyai pijakan yang jelas termasuk dalam upaya Pembinaan dan Pendaayagunaan Sumberdaya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Menurut Sekjen Dephan, upaya Pertahanan Negara merupakan suatu tuntutan hakiki bagi setiap Bangsa dan Negara dalam menjamin kelangsungan hidup serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya. Kenyataan menunjukkan bahwa perubahan keadaan lingkungan yang dinamis menimbulkan kompleksitas permasalahan di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap penyelenggaraan Pertahanan Negara.
Wakil Rektor IV UI Edi Toet Hendratno, berharap melalui kerjasama tersebut berbagai inovasi melalui penelitian, pengkajian dan perekayasaan teknologi, akan mampu menciptakan berbagai alat dan perlengkapan untuk sistem pertahanan negara, dianataranya pembuatan Ranpur dalam negeri dapat dicapai, sehingga ketergantungan Indonesia terhadap negara lain dapat dikurangi.“Realisasi kerjasama tersebut tidak saja bermanfaat untuk pihak Universitas Indonesia dan Departemen Pertahanan RI, melainkan untuk kepentingan pertahanan, bangsa dan negara Republik Indonesia” tandasnya.
Sementara itu Kabalitbang Dephan menjelaskan latar belakang terjadinya penanda tanganan kerjasama tersebut diawali dengan Balitbang Dephan melaksanakan program kerja melalui Forum Komunisikasi (Forkom) antar Komunitas Litbang, Perencanaan Program dan Anggaran, Industri Strategis dan Perguruan Tinggi, dengan melaksanakan penelitian dan pengembangan industri maupun teknologi untuk menjawab tantangan globalisasi yang ditandai dengan kemajuan perkembangan iptek, komunikasi dan informasi yang sangat mempengaruhi pola dan tata kehidupan sistem pertahanan.Dikatakan, dari latar belakang tersebut, akhirnya melahirkan salah satu tawaran pemenuhan kebutuhan Ranpur pengangkut personil yang desain atau rancangannya dilakukan oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan bersama Tim Terpadu Balitbang Dephan, Pusenkav, Bengpuspal TNI-AD, PT. Tex Maco, PT. Pindad dan Dislitbang Angkatan Darat.
Selanjutnya kesepakatan kerjasama antara Balitbang Dephan dengan UI akan ditindak lanjuti dengan pembangunan Sarana dan Prasarana pendukungnya seperti Design Center di Kampus UI Depok yang akan mendapat dukungan dari pihak Pemerintah yaitu dari Bappenas, Depku dan Menko Ekuin. Departemen Pertahanan RI sebagai instansi yang membutuhkan dan menggunakan materiil, alat peralatan dan sumberdaya manusia, sejak awal telah meristis dan membina industri pertahanan yang berwawasan iptek dengan fasilitas dan potensi yang ada.
E. SIFAT GEOSTRATEGI
• Manunggal
• Mawas ke dalam
• Kewibawaan
• Berubah menurut waktu
• Tidak membenarkan sikap adu
kekuasaan dan adu kekuatan
• Percaya pada diri sendiri
• Tidak tergantung pada pihak lainJIWA
F. KONSEP KETAHANAN NASIONAL
Dalam berbagai literatur Studi Keamanan, masalah pendefinisian konsep “keamanan” menjadi salah satu topik perdebatan yang hangat, setidaknya sampai berakhirnya Perang Dingin. Dalam hal ini, perdebatan akademik mengenai konsep “keamanan” ini berkisar seputar dua aliran besar, yakni antara definisi strategis (strategic definition) dan definisi non-strategis ekonomi (economic non-strategic definition). Definisi yang pertama umumnya menempatkan “keamanan” sebagai nilai abstrak, terfokus pada upaya mempertahankan independensi dan kedaulatan
Negara, dan umumnya berdimensi militer. Sementara, definisi kedua terfokus pada penjagaan terhadap sumber-sumber ekonomi dan aspek non-militer dari fungsi negara.
Selama Perang Dingin, definisi pertama tampak lebih menonjol. Keamanan nasional, misalnya, dilihat sebagai kondisi terlindunginya negara secara fisik dari ancaman eksternal.2 Kalaupun definisi “keamanan nasional” diletakkan secara normatif, seperti definisi Frederidck Hartman yang melihat keamanan sebagai “the sum total of the vital national interests of the state,” maka “kepentingan nasional” itu pun didefinisikan sebagai “sesuatu yang membuat negara bersedia dan siap untuk berperang.”3 Keamanan juga sering dipahami sebagai upaya negara untuk mencegah perang, terutama melalui strategi pembangunan kekuatan militer yang memberikan kemampuan penangkal (deterrent).4 Dengan kata lain, definisi keamanan kerap dilandasi oleh asumsi dengan supremasi kekuatan militer sebagai sarana untuk melindungi negara dari ancaman militer dari luar.
Konsepsi keamanan nasional demikian mendapat tantangan serius dengan berakhirnya Perang Dingin. Berbagai upaya untuk memperluas makna keamanan mulai mendapat tempat, baik dalam diskursus akademik maupun di kalangan praktisi. Konsepsi mengenai “keamanan” tidak lagi didominasi oleh pengertian yang bersifat militer, yakni yang menekankan aspek konflik antar negara, khususnya yang berkaitan dengan aspek ancaman terhadap integritas wilayah nasional (konsep keamanan teritorial).5 Namun, berakhirnya Perang Dingin telah memperkuat pemahaman konsep keamanan dari sudut pandang menyeluruh, yakni melalui konsep keamanan komprehensif (comprehensive security).
Pemahaman bangsa Indonesia atas konsep “keamanan” sebenarnya telah sejak awal mengenali adanya keterkaitan antar aspek kehidupan, yang tidak hanya didominasi oleh aspek militer. Hal ini dengan jelas dimanifestasikan dalam konsepsi Ketahanan Nasional. Sehingga, dalam konteks Indonesia, pemilahan makna “keamanan” dari “pertahanan” melalui dimensi ruang merupakan cerminan dari fenomena keterlambatan, kalau pun bukan keterbelakangan, konseptual. Ketika masyarakat internasional bergerak ke arah pendefinisian yang luas, kita malah bergerak mundur dari cara pandang kita sendiri yang sudah komprehensif menuju pemahaman dan definisi sempit.
Dengan kata lain, pemahaman konsep “keamanan nasional” tidak tepat jika mengacu kepada dimensi ruang (space), baik internal maupun internal, tetapi pada
Suatu totalitas mengenai “kemampuan negara untuk melindungi apa yang ditetapkan sebagai nilai-nilai inti (core values), yang pencapaiannya merupakan sebuah proses terus-menerus, dengan menggunakan segala elemen power dan resources yang ada serta melingkupi semua aspek kehidupan.” Pemahaman komprehensif demikian akan membantu kita dalam menempatkan Kebijakan Keamanan nasional sebagai payung bersama dalam merumuskan berbagai strategi majemenen ancaman (threat management), baik ancaman dari dalam maupun dari luar, sehingga tercipta sinergi nasional dalam menyelesaikan berbagai problem yang terus melanda bangsa ini.
Tantangan Keamanan Nasional Indonesia
Dengan pemahaman komprehensif demikian, lantas apa saja yang menjadi komponen keamanan nasional Indonesia? Untuk 5-10 tahun mendatang, jelas bahwa tantangan keamanan nasional Indonesia akan berkisar pada upaya penanggulangan masalah-masalah sebagai berikut:
a. Menjaga keutuhan wilayah RI
b. Memulihkan stabilitas internal, khususnya penegakan law and order
c. Mempercepat pemulihan ekonomi
d. Menyelesaikan dan mencegah konflik-konflik komunal
e. Membangun dan mengkonsolidasikan demokrasi
f. Menciptakan stabilitas dan keamanan regional
g. Mengelola hubungan setara dan berkeuntungan timbal balik dengan anggota masyarakat internasional lainnya.
Tantangan keamanan nasional yang demikian jelas membutuhkan keterlibatan dan kerjasama segenap komponen bangsa dalam mengatasinya. Ancaman terhadap unsur-unsur inti (core values) keamanan nasional itu bisa datang baik dari luar maupun dari dalam. Setidaknya, secara sekilas saja sudah dapat diperkirakan bahwa peran Deplu, TNI, dan Polri akan tampak lebih menonjol. Yang perlu dipahami adalah, pemilahan kelembagaan yang ada hanyalah bersifat institusional-administratif, tetapi fungsinya dapat saling terkait.
Masalah Grey Area
Meskipun pengertian keamanan nasional (national security), keamanan dalam negeri (internal security), dan pertahanan (defence) secara konseptual berbeda, dalam pengejawantahannya di Indonesia kerap ditandai oleh kerancuan. Kerancuan itu akan semakin terasa apabila dikaitkan dengan masalah tataran kewenangan, khususnya antara TNI dan Polri. Hal ini antara lain disebabkan oleh penerjemahan istilah. Oleh karena itu, istilah keamanan dalam negeri, khususnya dalam kaitan tugas-tugas Polri dan untuk pentingan legislasi dan kebijakan barangkali dapat diganti dengan ketertiban umum (public order) dan ketentraman umum (public safety). Sementara, istilah keamanan dalam negeri (internal security) dapat dilihat sebagai aspek yang mengandung grey area, yang membutuhkan adanya penataan dan kejelasan tataran kewenangan antara Polri dan TNI.
G. KOMPONEN STRATEGI
Komponen strategi Asta Gatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.
• Tri Gatra : komponen strategi trigatra yaitu gatra geografi, sumber kekayaan alam dan penduduk.
• Panca Gatra : gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
H. HUBUNGAN KOMPONEN STRATEGI ANTAR GATRA
Komponen strategi Asta Gatra merupakan perangkat hubungan Bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional
Tri Gatra : komponen strategi trigatra yaitu gatra geografi, sumber kekayaan alam dan penduduk.
Panca Gatra : gatra ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Hubungan komponen antar gatra dalam tri gatra dan panca gatra serta antara gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan dan ketergantungan Hubungan komponen strategi dalam tri gatra dan panca gatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam lingkungan asta gatra. Beberapa fakta tentang kondisi asta gatra yang dialami Indonesia :
– Ideologi liberalisme, komunisme: munculnya gerakan komunis
– Politik, demokrasi parlementer, diktator : munculya demokrasi terpimpin
– Ekonomi liberal, kapitalis : sistem ekonomi kapitalis
– Sosial, individualistis, faham sosialis : munculnya sifat individualistik
– Budaya, budaya barat/westernisasi: munculya budaya meniru negara maju
– Hankam : kasus lepasnya timor timur, Ligitan sipadan, terorisme,
fanatisme agama.
I. IMPLEMENTASI GEOSTRATEGI
Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Nasional Wawasan Nusantara Hendaknya Diwujudkan Dalan Pola Pikir Pola Sikap Dan Pola Perilaku Setiap Warga Negara Maupun Pemerintah Dalam Hidup Bermasyarakat Berbangsa Dan Bernegara.Geostrategi Indonesia Dirumuskan Dalam Konsepsi Ketahanan Nasional Yang Merupakan Pengejewantahan Dari Pancasila Dan UUD 1945 Dalam Segala Aspek Kehidupan Nasional Secara Terpadu Utuh Menyeluruh Dengan Berpedoman Pada Wawasan Nusantara .
Implementasi Wawasan Nusantara Pada Kehidupan Politik Akan Mencipatkan Iklim Penyelenggaraan Negara Yang Sehat Dan Dinamis Hal Tersebut Nampak Dalam Wujud Pemerintahan Yang Kuat Aspiratif Dan Terpercaya Yang Dibangun Sebagai Penjelmaan Hukum Dasar Geopolitik Dan Geostrategi Dalam Kerangka Keutuhan NKRI Jakarta Suara Bebas Hal 1214 Sunardi RM 2004 Pembinaan Ketahanan Bangsa Dalam Rangka Memperkokoh Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia .

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan didalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi Indonesia adalah merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untukmenetukan kebijakan,tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
geostrategi dibutuhkan untuk mewujudkan kondisi tersebut yang berupa konsepsi yang memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia (Konsepsi ketahanan nasional Indonesia). Ketahanan nasional diperlukan suatu bangsa agar timbul suatu kedamaian dan kestabilan dalam hidup bernegara.
Tujuan ketahanan nasional pada dasarnya untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (AHTG).
Komponen strategi Asta Gatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.
Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Nasional Wawasan Nusantara Hendaknya Diwujudkan Dalan Pola Pikir Pola Sikap Dan Pola Perilaku Setiap Warga Negara Maupun Pemerintah Dalam Hidup Bermasyarakat Berbangsa Dan Bernegara.
B. DAFTAR PUSTAKA
- Materi Ke-Sepuluh Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2009.

Senin, 01 November 2010

PERSINGGAHAN AKHIRAT PERTAMA

Bersiaplah untuk menghadapi perjalanan menuju persinggahan akhirat yang pertama yaitu alam kubur… bahkan sampai anak kecil sekalipun mengalami himpitan kubur dan tidak ada seorangpun yang bisa selamat dari himpitan kubur… Kemudian, ketika orang yang dikubur itu masih mendengar suara sandal orang yang menguburnya, maka datanglah dua orang malaikat, lalu mendudukkannya untuk ditanya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba itu apabila telah meninggal dunia dan berangkat menuju akhirat, maka para malaikat akan turun kepadanya dari langit dengan wajah yang putih bersinar seolah-olah wajah mereka adalah matahari, mereka membawa kain kafan dari surga sehingga mereka akan duduk di hadapannya sejauh mata memandang. Kemudian datanglah Malaikat Maut yang kemudian duduk di atas kepalanya seraya berkata: “Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan dan keridhoan dari Alloh”… Lalu keluarlah ruh orang beriman itu dan mengalir seperti aliran air hujan, kemudian Malaikat Maut mengambilnya, dan ketika Malaikat Maut sudah mengambilnya para malaikat yang lain segera menyambarnya dari tangan Malaikat Maut secepat kilat, hingga bisa mengambilnya lalu mereka meletakkannya di dalam kafan itu, maka keluarlah darinya aroma harum seperti aroma kesturi terharum yang ada di muka bumi. Lalu mereka membawanya naik, dan tidaklah mereka melewati sekelompok malaikat melainkan mereka akan bertanya: “Siapakah ruh yang baik ini?”, maka para malaikat itu menjawab: “Ini adalah Fulan bin Fulan…” dengan nama terbaik yang mereka biasa dipanggil di dunia dengannya hingga sampailah mereka ke langit dunia, lalu mereka meminta agar pintu langit dibukakan lalu dibukakanlah pintu langit itu kepadanya, kemudian seluruh penghuni langit itu ikut menghantarkan ke langit berikutnya hingga akhirnya sampailah ruh tersebut ke langit yang ke tujuh, lalu Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Tuliskanlah kitab catatan hambaKu di dalam ‘Iliyyin, dan kembalikanlah hambaKu ke bumi, karena darinyalah Aku menciptakannya, dan Aku akan mengembalikannya ke dalamnya, dan Aku akan mengembalikannya ke dalamnya serta dari padanyalah Aku akan mengeluarkan mereka kembali”. Lalu dikembalikanlah ruhnya, kemudian ada dua orang malaikat yang datang untuk mendudukkannya, lalu keduanya bertanya kepadanya: “Siapakah Robb kamu?”, Ruh itupun menjawab: “Robb ku adalah Alloh…” Dan mereka bertanya lagi: “Apa agamamu?” diapun menjawab: “Agamaku adalah Islam.” (Kemudian Nabi Muhammad pun di datangkan ke hadapannya) lalu mereka bertanya: “Siapakah lelaki yang diutus kepadamu ini?” “Siapakah yang mengajarimu?”, ia pun menjawab: “Aku membaca kitabulloh, lalu aku beriman kepadanya dan membenarkannya”… Kemudian ada sorang penyeru yang menyeru dari langit bahwa hambaKu telah benar, maka hamparkanlah kepadanya tempat di surga, berilah dia pakaian dari surga dan bukakanlah pintu surga kepadanya … maka datanglah angin dan aroma surga kepadanya dan diluaskan kuburannya seluas mata memandang, lalu datanglah kepadanya seorang lelaki yang rupawan, pakaiannya bagus dan baunya wangi, lelaki itupun berkata: “Bergembiralah dengan sesuatu yang akan membuatmu sengang, inilah hari yang dahulu kamu dijanjikan…” Maka ruh itupun bertanya: “Siapakah Anda? Wajah Anda ini adalah wajah yang datang dengan kebaikan.” Lelaki itupun menjawab: “Aku adalah amalanmu yang baik.” Maka ruh itupun berkata: “Wahai Robb segerakanlah terjadinya hari kiamat… Wahai Robb segerakanlah terjadinya hari kiamat… agar aku tidak kembali lagi kepada keluarga dan harta bendaku.” Adapun seorang hamba yang kafir apabila dia hendak meninggal dunia dan akan menuju akhirat, maka para malaikat akan turun kepadanya dari langit dengan wajah hitam pekat sambil membawa kain kasar, kemudian mereka duduk dihadapannya sejauh mata memandang. Kemudian datanglah Malaikat Maut hingga duduk di atas kepalanya seraya berkata: “Wahai jiwa yang kotor, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan dari Alloh…”, maka ruhnya pun berselerak ke seluruh tubuhnya dan Malaikat Maut mencabutnya seperti benang yang dicabut dari kain wol yang basah, lalu Malaikat maut menggenggamnya, kerika dia sudah menggenggamnya para malaikat yang lain segera menyambarnya dari tangan Malaikat Maut secepat kilat lalu meletakannya di dalam kain kasar tersebut, maka keluarlah dari tubuhnya aroma busuk seperti aroma yang paling busuk yang ada di dunia, kemudian mereka membawanya naik, dan tidaklah mereka melewati sekelompok malaikat melainkan mereka akan bertanya: “Siapakah ruh yang kotor ini?”, para malaikat pun menjawab: “Fulan bin Fulan…” dengan nama terburuk yang dia pernah dipanggil dengan nama itu ketika di dunia, kemudian mereka meminta agar pintu langit dibukakan tetapi tidak dibukakan, kemudian Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam membaca ayat (Pintu – pintu langit dibukakan untuk mereka). Lalu Alloh ‘Azza wa Jalla berkata: “Tuliskanlah kitab catatannya di dalam sijjin di bumi yang paling bawah…” Kemudian ruhnya dihempaskan dan dikembalikan ke dalam jasadnya. Lalu datanglah dua orang malaikat kepadanya lalu mendudukkannya, dan keduanya betanya: “Siapakah Robb mu?”. Ruh itu pun menjawab: “Ah…Ah…ah… aku tidak tahu”. “Apa agamamu?” Ruh itu pun menjawab: “Ah…ah…ah… aku tidak tahu”. “Siapakah lelaki yang diutus kepadamu ini?” Ruh itupun kembali menjawab: “Ah…ah… aku tidak tahu.” Lalu ada seorang penyeru yang menyeru dari langit: “Sesungguhnya, hambaku telah berdusta, maka hamparkanlah tempatnya di neraka dan bukakanlah pintu dari neraka…” Maka datanglah kepadanya hawa panas dan aroma neraka dan kuburnya menyempit hingga tulang belulangnya berantakan. Lalu datanglah seorang lelaki yang wajahnya buruk, pakaiannya kumal dan baunya busuk, dia berkata: “Bergembiralah dengan sesuatu yang akan membuatmu menderita, inilah hari yang dahulu kamu dijanjikan…”. Ruh itu pun berkata: “Siapakah kamu, wajahmu ini adalah wajah yang membawa keburukan, siapa kamu?”. Lelaki itupun menjawab: “Aku adalah amalmu yang kotor”. Orang kafir itupun berkata: “Wahai Robb janganlah Engkau adakan hari kiamat…” (Dikeluarkan oleh Suyuti dalam Jami’I shogir, dan ada riwayat lain yang serupa dari Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, Al Hakim dan Baihaqi dalam Asy Syi’ib dan Adh Dhiya’ dari Baro’ bin Malik… Al Albani berkata : hadits ini shohih)

Rabu, 20 Oktober 2010

Heart

"Heart"sebuah benda ajaib yang ada pada organ tubuh setiap manusi,yang didalamnya buanyak menyimpan rahasia.yang tak akan pernah bisa bohong dan selalu peka dengan keadaan,yah...itulah Hati.Segumpal daging tanpa tulang merah kehitam2an yang merupakan satu bentuk karya Allah yang amat luar biasa...
"Naluri"yang selalu menjadi simpanan dalam hati manusia selalu memberikan warna yang berbeda.namun kadang naluri hanya bisa tersimpan saja dalam hati,dikarenakan mungkin ada beberapa faktor yang menjadikannya harus terhenti di situ.Apalagi "cinta"HAti tak akan pernah bisa berbohong akan hal itu.cinta kepada apapun maupun siapapun.perasaan yang rentan akan tawa juga duka ini dapat merubah keadaan manusia,semisal:ketika dia mencintai seseuatu dan tak bisa mendapatkannya maka jika hatinya tak terkontrol,yang timbul adalah kejahatan untuk mendapatkan keinginannya tersebut.sebab HATI dapat menginstruksikan seluru anggota bada kita pada saat kita begitu menginginkan sesuatu yang sangat kita dambakan(dan itulah orang2 yang tak bisa memanaj hatinya denganbaik).Namun,kadang ada juga beberapa orang yang bisa mengatur hati mereka dengan benar2 berhati-hati.Tidak grusa - grusu disaat mengerjakan sesuatu,juga bisa menjaga gejolak yang ada didalamnya dengan merefleksikan keinginan ke otak itu disaring lagi didalam otak.dan hanya orang-orang yang baik serta selalu menambatkan hatinya kepada Allah dan Islam sebelum melakukan pekerjaan.(dan itulah yang di sebut Qolbunsalim)
jadi,suatu perbuatan memanglah sungguh rentan dengan apa yang tertuliskan dalam hati,tinggal kitanya pintar2 mengatur hati saja.maka dari itu...jagalah hati,jangan kau nodai!!!
"wahai yang berkuasa membolak-balikan hati,tetapkan dan tambatkanlah hati ini kepada yang benar,selalu berada dalam keimanan dan ketaqwaan kepadaMu"
lillahirobbi,,,ampuni segala alpha ini........