Selasa, 17 November 2009

KIS



بسم الله ا لر حمن ا لر حيم
KIS BEFORE YOU KISS
By Afifah Afra

Kiss, mencium (baca: lawan jenis), boleh-boleh saja. Siapa yang melarang? Lebih dari sekedar kiss saja boleh. Ingat film BCG (Buruan Cium Gue)? Dalam film itu, si Masayu ngebet banget pengin dicium sama Henky Kurniawan. Lantas, mengapa film itu digugat beramai-ramai, dan bahkan dilarang beredar?
Jawabnya, si Masayu belum menerapkan kaidah KIS sebelum dia minta KISS. Lho, apaan sih, KIS itu? KIS adalah:
K : Kenali Dirimu
I : Iman-Islam-Ihsan
S : Shiratal Mustaqiem
Intinya kamu baru boleh nge-kiss jika ke-3 hal itu sudah bisa kamu kuasai. Tapi tidak sembarang kiss, harus pakai perjanjian dulu sama yang bakal kamu kiss. Perjanjian itu adalah NIKAH.

Kenali Dirimu
Tak kenal maka tak sayang. Begitu kata pepatah. Mengenali siapa diri kita, akan membuat kita menjadi sayang kepada diri kita, sehingga kita tak akan menjerumuskan diri kepada jurang kehancuran.
Aspek apa saja yang butuh kita kenali dari diri kita? Pertama adalah aspek fisik. Kita harus tahu, apa-apa saja yang akan bikin fisik kita fit, apa-apa saja yang akan bikin fisik kita berkurang ketahanannya, dan apa saja yang bikin fisik kita bakal sekarat. Narkoba, misalnya… bakal bikin otak kita rusak, karena akan menimbulkan gangguan pada sinyal penghantar syaraf (neurotransmitter) sel-sel syaraf otak, yang mengakibatkan gangguan mental dan perilaku.
Lantas, apa hubungan kiss dengan fisik kita? Penjelasannya panjang! Ketika seseorang telah mengalami kematangan reproduksi, berarti dia sudah siap menjadi ayah atau ibu. Pada laki-laki, ditandai dengan 'mimpi basah' (ikhtilam), sedangkan pada perempuan ditandai dengan haid yang pertama (menarche). Pada kondisi ini, jika laki-laki dan perempuan berhubungan seksual, maka bisa terjadi kehamilan. Sekedar kiss, memang tidak akan membuat seorang perempuan hamil, tetapi, kiss akan menjadi penghantar menuju hubungan yang lebih intim lagi. Kiss adalah bentuk zina kulit yang akan menghantar kepada zina yang lebih besar lagi. Jadi, hati-hati dengan kiss!
Kenal siapa kita, akan membuat kita tahu, apa potensi kita, sehingga kita akan bisa mengoptimalkannya. Jika kita telah merasa optimal, telah menjadi manusia 'utuh' secara jasad-akal-kalbu, maka kita juga tidak akan mau sembarangan di'kiss', apalagi oleh pasangan yang tidak setara dengan kita. Kita akan memiliki self esteem yang tinggi, yang membuat kita tidak mau 'dibeli' dengan harga murah. Mau nge-kiss saya? Nikahin dulu saya!

Iman-Islam-Ihsan
Trilogi I yang saya sebutkan tadi, adalah inti dari ajaran agama kita. Dijelaskan dalam sebuah hadist yang panjang (Hadist Arba'in no.2): Islam adalah "hendaklah kamu bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan mengerjakan haji ke baitullah jika engkau mampu melakukannya."
Sedangkan Iman, kata Rasulullah adalah: "Hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan-Nya, kepada hari kiamat dan kepada takdir yang baik dan yang buruk."
Lantas, apa itu Ihsan? Jawab Rasulullah: "engkau beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika engkau tidak melihatnya, yakinlah bahwa Dia melihatmu."

Sirathal Mustaqiem
Setelah kamu tahu siapa dirimu, lantas mengikat dirimu dengan Islam-Iman-Ihsan, kamu juga kudu istiqomah di jalan yang lurus (sirathal mustaqiem), yaitu jalan orang-orang yang telah diberi nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang kau murkai (nasrani) dan bukan pula jalan mereka yang sesat (yahudi).
Nah, Sobat… sebelum kamu nge-kiss, atau di-kiss, ingat dulu ya KIS tersebut di atas ya? Soalnya, ada kiss yang bisa mengantar kepada zina, namun juga ada kiss yang justru berpahala. Wallahu a'lam bish-showab.