Senin, 01 November 2010

PERSINGGAHAN AKHIRAT PERTAMA

Bersiaplah untuk menghadapi perjalanan menuju persinggahan akhirat yang pertama yaitu alam kubur… bahkan sampai anak kecil sekalipun mengalami himpitan kubur dan tidak ada seorangpun yang bisa selamat dari himpitan kubur… Kemudian, ketika orang yang dikubur itu masih mendengar suara sandal orang yang menguburnya, maka datanglah dua orang malaikat, lalu mendudukkannya untuk ditanya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba itu apabila telah meninggal dunia dan berangkat menuju akhirat, maka para malaikat akan turun kepadanya dari langit dengan wajah yang putih bersinar seolah-olah wajah mereka adalah matahari, mereka membawa kain kafan dari surga sehingga mereka akan duduk di hadapannya sejauh mata memandang. Kemudian datanglah Malaikat Maut yang kemudian duduk di atas kepalanya seraya berkata: “Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan dan keridhoan dari Alloh”… Lalu keluarlah ruh orang beriman itu dan mengalir seperti aliran air hujan, kemudian Malaikat Maut mengambilnya, dan ketika Malaikat Maut sudah mengambilnya para malaikat yang lain segera menyambarnya dari tangan Malaikat Maut secepat kilat, hingga bisa mengambilnya lalu mereka meletakkannya di dalam kafan itu, maka keluarlah darinya aroma harum seperti aroma kesturi terharum yang ada di muka bumi. Lalu mereka membawanya naik, dan tidaklah mereka melewati sekelompok malaikat melainkan mereka akan bertanya: “Siapakah ruh yang baik ini?”, maka para malaikat itu menjawab: “Ini adalah Fulan bin Fulan…” dengan nama terbaik yang mereka biasa dipanggil di dunia dengannya hingga sampailah mereka ke langit dunia, lalu mereka meminta agar pintu langit dibukakan lalu dibukakanlah pintu langit itu kepadanya, kemudian seluruh penghuni langit itu ikut menghantarkan ke langit berikutnya hingga akhirnya sampailah ruh tersebut ke langit yang ke tujuh, lalu Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Tuliskanlah kitab catatan hambaKu di dalam ‘Iliyyin, dan kembalikanlah hambaKu ke bumi, karena darinyalah Aku menciptakannya, dan Aku akan mengembalikannya ke dalamnya, dan Aku akan mengembalikannya ke dalamnya serta dari padanyalah Aku akan mengeluarkan mereka kembali”. Lalu dikembalikanlah ruhnya, kemudian ada dua orang malaikat yang datang untuk mendudukkannya, lalu keduanya bertanya kepadanya: “Siapakah Robb kamu?”, Ruh itupun menjawab: “Robb ku adalah Alloh…” Dan mereka bertanya lagi: “Apa agamamu?” diapun menjawab: “Agamaku adalah Islam.” (Kemudian Nabi Muhammad pun di datangkan ke hadapannya) lalu mereka bertanya: “Siapakah lelaki yang diutus kepadamu ini?” “Siapakah yang mengajarimu?”, ia pun menjawab: “Aku membaca kitabulloh, lalu aku beriman kepadanya dan membenarkannya”… Kemudian ada sorang penyeru yang menyeru dari langit bahwa hambaKu telah benar, maka hamparkanlah kepadanya tempat di surga, berilah dia pakaian dari surga dan bukakanlah pintu surga kepadanya … maka datanglah angin dan aroma surga kepadanya dan diluaskan kuburannya seluas mata memandang, lalu datanglah kepadanya seorang lelaki yang rupawan, pakaiannya bagus dan baunya wangi, lelaki itupun berkata: “Bergembiralah dengan sesuatu yang akan membuatmu sengang, inilah hari yang dahulu kamu dijanjikan…” Maka ruh itupun bertanya: “Siapakah Anda? Wajah Anda ini adalah wajah yang datang dengan kebaikan.” Lelaki itupun menjawab: “Aku adalah amalanmu yang baik.” Maka ruh itupun berkata: “Wahai Robb segerakanlah terjadinya hari kiamat… Wahai Robb segerakanlah terjadinya hari kiamat… agar aku tidak kembali lagi kepada keluarga dan harta bendaku.” Adapun seorang hamba yang kafir apabila dia hendak meninggal dunia dan akan menuju akhirat, maka para malaikat akan turun kepadanya dari langit dengan wajah hitam pekat sambil membawa kain kasar, kemudian mereka duduk dihadapannya sejauh mata memandang. Kemudian datanglah Malaikat Maut hingga duduk di atas kepalanya seraya berkata: “Wahai jiwa yang kotor, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan dari Alloh…”, maka ruhnya pun berselerak ke seluruh tubuhnya dan Malaikat Maut mencabutnya seperti benang yang dicabut dari kain wol yang basah, lalu Malaikat maut menggenggamnya, kerika dia sudah menggenggamnya para malaikat yang lain segera menyambarnya dari tangan Malaikat Maut secepat kilat lalu meletakannya di dalam kain kasar tersebut, maka keluarlah dari tubuhnya aroma busuk seperti aroma yang paling busuk yang ada di dunia, kemudian mereka membawanya naik, dan tidaklah mereka melewati sekelompok malaikat melainkan mereka akan bertanya: “Siapakah ruh yang kotor ini?”, para malaikat pun menjawab: “Fulan bin Fulan…” dengan nama terburuk yang dia pernah dipanggil dengan nama itu ketika di dunia, kemudian mereka meminta agar pintu langit dibukakan tetapi tidak dibukakan, kemudian Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam membaca ayat (Pintu – pintu langit dibukakan untuk mereka). Lalu Alloh ‘Azza wa Jalla berkata: “Tuliskanlah kitab catatannya di dalam sijjin di bumi yang paling bawah…” Kemudian ruhnya dihempaskan dan dikembalikan ke dalam jasadnya. Lalu datanglah dua orang malaikat kepadanya lalu mendudukkannya, dan keduanya betanya: “Siapakah Robb mu?”. Ruh itu pun menjawab: “Ah…Ah…ah… aku tidak tahu”. “Apa agamamu?” Ruh itu pun menjawab: “Ah…ah…ah… aku tidak tahu”. “Siapakah lelaki yang diutus kepadamu ini?” Ruh itupun kembali menjawab: “Ah…ah… aku tidak tahu.” Lalu ada seorang penyeru yang menyeru dari langit: “Sesungguhnya, hambaku telah berdusta, maka hamparkanlah tempatnya di neraka dan bukakanlah pintu dari neraka…” Maka datanglah kepadanya hawa panas dan aroma neraka dan kuburnya menyempit hingga tulang belulangnya berantakan. Lalu datanglah seorang lelaki yang wajahnya buruk, pakaiannya kumal dan baunya busuk, dia berkata: “Bergembiralah dengan sesuatu yang akan membuatmu menderita, inilah hari yang dahulu kamu dijanjikan…”. Ruh itu pun berkata: “Siapakah kamu, wajahmu ini adalah wajah yang membawa keburukan, siapa kamu?”. Lelaki itupun menjawab: “Aku adalah amalmu yang kotor”. Orang kafir itupun berkata: “Wahai Robb janganlah Engkau adakan hari kiamat…” (Dikeluarkan oleh Suyuti dalam Jami’I shogir, dan ada riwayat lain yang serupa dari Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, Al Hakim dan Baihaqi dalam Asy Syi’ib dan Adh Dhiya’ dari Baro’ bin Malik… Al Albani berkata : hadits ini shohih)